Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Tanaman Karet

Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Tanaman Karet

Karet merupakan salah satu komoditas penting yang menyumbang devisa negara setelah komoditas kelapa sawit. Tanaman karet juga mendukung pelestarian lingkungan hidup, sumber daya alam, dan keanekaragaman hayati. Meskipun harganya terbilang fluktuatif. Salah satu upaya yang tengah dilakukan untuk menjaga produksi karet adalah pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT).

tanaman karet
foto: Pertanianku

Jenis OPT yang menyerang tanaman karet adalah jamur akar putih, gugur daun karet, jamur upas, alang-alang, kering alur sadap, kanker garis, dan mouldy rot. Serangan OPT tanaman karet tersebut dapat dicegah dengan mempertimbangkan aspek-aspek ekologi, ekonomi, sosial, dan teknis. Berikut ini beberapa cara mengendalikan OPT tanaman karet.

Jamur akar putih

Serangan jamur putih dapat dicegah dengan membersihkan lahan yang akan digunakan dari tunggul tanaman dan tidak menanam ubi kayu serta ubi jalar. Tanaman ubi kayu dan ubi jalar merupakan inang bagi penyakit jamur akar putih.

Serangan jamur putih yang ringan atau berat dapat dikendalikan dengan eradikasi atau pemusnahan total bagian tanaman yang terserang penyakit. Anda juga bisa menggunakan agen hayati Trichoderma sp., menggunakan fungisida Baylecton 250 EC (2,5 ml/l air), Calixin 750 EC (5,0 ml/l air), dan Anvil 50 SC (5,0 ml/l air), atau penaburan fungisida Bayfidan 3G dengan dosis 5—10 gram/tanaman.

Pengendalian juga bisa dilakukan dengan menanam tanaman antagonis seperti lidah mertua dan kunyit, membuat parit isolasi pada tanaman tetangga yang terserang, serta menggunakan belerang.

Jamur upas

Jamur upas dapat dicegah dengan menanam klon tahan jamur dan mengatur jarak tanam agar kebun tidak lembap. Serangan jamur upas pada stadia terakhir dan stadia corticum dapat dilakukan dengan memotong dan membakar bagian tanaman yang terserang. Selain itu, pengendalian dapat dilakukan dengan pengolesan fungisida.

Gugur daun karet

Kondisi gugur daun karet dicegah dengan menggunakan bibit yang tidak tertular penyakit, menggunakan klon yang tahan penyakit, penanaman multiklon pada areal tanam yang luas, dan mengatur jarak tanam agar kebun tidak lembap. Serangan gugur daun karet dapat diatasi dengan pemupukan unsur K yang tinggi dan fungisida kontak.

Kering alur sadap

Kering alur sadap dapat dicegah dengan penyadapan yang tidak berlebihan. Penyadapan harus dilakukan sesuai dengan jadwal. Kondisi ini dapat diatasi dengan penambahan pupuk KCl, pemberian formulasi oleokimia, menghentikan penyadapan selama 1 tahun pada bagian yang sedang diobati dan tetap melakukan penyadapan di bagian yang lain, serta pengerokan kulit yang kering sampai 3—4 mm dari kambium dengan alat pengerok.

Kanker garis

Serangan kanker garis dapat dicegah dengan mengatur kelembapan dan tidak melakukan penyadapan di dekat permukaan tanah. Kanker garis dapat diatasi dengan pemberian fungisida.

Mouldy rot

Mouldy rot dapat dicegah dengan menanam klon yang tahan dan menyadap klon dengan benar, tidak terlalu dalam. Serangan mouldy rot dapat diatasi dengan memberikan disinfektan terhadap pisau sadap dan fungisida.

Sumber: https://www.pertanianku.com/pengendalian-opt-tanaman-karet/

Managed & Maintenanced by ArtonLabs