Demi Ketahanan Pangan, Islam sangat Mendorong Umatnya untuk Bertani dan Bercocok Tanam

Demi Ketahanan Pangan, Islam sangat Mendorong Umatnya untuk Bertani dan Bercocok Tanam

Allah memberikan tanggungjawab kepada manusia untuk mengelola bumi. Dengan segala sumber daya yang ada di dalamnya, manusia dapat memanfaatkan kekayaan tersebut untuk kemaslahatan bersama. Menurut Direktur Marketing Raja Pangan Industries Fifi Muriani, memanfaatkan potensi alam tidak harus dengan merusaknya, namun dapat dilakukan dengan cara-cara yang hanif.

Salah satu cara yang baik dalam mengelola kekayaan alam adalah pertanian. Menurut Fifi, bercocok tanam telah dianjurkan bahkan Islam telah memberi warna tersendiri. Dalam Al Quran maupun Hadis terdapat banyak anjuran agar umat Islam menanami lahan serta menjadikan kawasan yang produktif. Misalnya hadis: “Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan manusia, binatang atau pun burung melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya sampai kiamat” (HR. Muslim).

Menurut Fifi, pentingnya pertanian juga diperlihatkan dalam peristiwa pada 622 ketika Nabi Muhammad dan kaum Muhajirin meninggalkan Mekkah untuk hijrah ke Madinah. Sesampainya di Madinah, kedatangan Nabi Muhammad dan para sahabat disambut dengan sangat baik oleh penduduk di sana. Mereka disebut sebagai Kaum Anshar, yaitu kaum yang berbaik hati dan menerima Nabi Muhammad dan kaum Muhajirin, di Madinah.

Hal pertama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad adalah menyatukan kaum Anshar dengan kaum Muhajirin dalam ikatan persaudaraan. Yang menjadi dasar dalam persaudaraan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar adalah persamaan iman, yakni iman kepada Allah SWT. Berbagai hal dilakukan oleh kaum Anshar untuk membantu kaum Muhajirin yang baru tiba di Madinah, salah satunya menghibahkan tanah mereka. Tanah itu kemudian oleh Rasulullah dibangun tempat tinggal untuk kaum Muhajirin sebagian lagi dijadikan lahan produktif.

“Alhasil Madinah menjadi kota yang kaya sumber mata air dan dikenal sebagai kota pertanian, penghasil kurma dan anggur. Rasulullah memang menaruh perhatian yang cukup besar terhadap sektor pertanian dan mendorong umatnya untuk bertani atau bercocok tanam,” ujar Fifi dalam Gerakan Subuh Mengaji (GSM) ‘Aisyiyah Jawa Barat pada Selasa (27/12).

Fifi pun mendorong agar umat Islam tidak perlu malu-malu untuk mulai bertani. Sebagai negara agraris, cukup disayangkan bila masyarakat belum menikmati supremasi pertanian yang menjanjikan. Banyak petani yang enggan memanen bahkan membuang hasil panennya dikarenakan harga jual yang terlalu rendah dibanding dengan harga bibit dan biaya perawatannya.

Sumber: https://muhammadiyah.or.id/demi-ketahanan-pangan-islam-sangat-mendorong-umatnya-untuk-bertani-dan-bercocok-tanam/

Managed & Maintenanced by ArtonLabs