Pandemi Covid-19 menyadarkan pentingnya pengembangan dan pembangunan di sektor pertanian bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Kemarin, Kamis (24/6/2021) Mahasiswa Fakultas Pertanian dan Peternakan Program Studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Kotabumi, turut serta dalam kegiatan penyuluhan kepada para petani yang ada di Kelurahan Tanjung Senang, Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara.
Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk mengenalkan mengenai Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN) kepada para petani. SIMLUHTAN adalah sistem informasi berbasis web yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian yang menyajikan data dan informasi Kelembagaan Penyuluhan Pemerintah (Provinsi, Kabupaten, dan Kecamatan), data ketenagaan penyuluh pertanian (Penyuluh PNS, Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian, Penyuluh Swadaya), data Kelembagaan Petani (Kelompok Tani, Gabungan Kelompok Tani, Kelembagaan Ekonomi Petani). Seluruh data tersebut dapat dikelola dengan perangkat lunak ini, sehingga laporan, rekapitulasi dan distribusi menurut Satuan Administrasi Pangkal (Satminkal) baik di Provinsi, Kabupaten, dan Kecamatan dapat dimonitor dengan baik perkembangannya.
Mahasiswa Agribisnis UMKO yang mengikuti kegiatan ini – selain sebagai tugas kuliah, diharapkan juga dapat menjadi agent of change yang turun langsung ke petani di lapangan untuk memberikan sosialisasi dan edukasi pertanian yang komprehensif, dapat menyebarkan cara dan metode menggunakan produk pertanian secara aman sangat penting bagi petani, agar dapat meminimalisasi risiko penggunaannya. Karena masih banyak petani Indonesia yang masih kurang memiliki informasi mengenai bahaya dari penyalahgunaan terkait alat pertanian. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa Agribisnis UMKO didampingi oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Dwi Kristin.
Selain hal tersebut diatas, data yang diperoleh dari kegiatan penyuluhan ini juga dapat digunakan dalam penyusunan program kerja baik bulanan maupun tahunan serta penyusunan materi penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan kelompok tani itu sendiri.