Tingkatkan Manfaat Flora, BRIN Dorong Domestikasi Tanaman Hias

Tingkatkan Manfaat Flora, BRIN Dorong Domestikasi Tanaman Hias

Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati yang tinggi. Diperkirakan sekitar 40.000 spesies tumbuhan hidup di belantara nusantara. Sayangnya, dari jumlah tersebut baru 20% yang diketahui dan dimanfaatkan. Selebihnya memerlukan upaya konservasi dan domestikasi untuk menguak potensi pemanfaatannya. 

Untuk itu BRIN melalui Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya, dan Kehutanan (PR KTKRK), Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan (OR HL) membentuk Kelompok Riset Domestikasi Tanaman Hias yang dipimpin Sri Wahyuni, Peneliti Ahli Muda Bidang Botani dan Pemuliaan Tanaman. 

Kepala Pusat Riset Konservasi Tumbuhan Kebun Raya dan Kehutanan (PR KTKRK), Andes Hamuraby Rozak mengatakan banyak koleksi tanaman Kebun Raya yang belum terungkap manfaatnya. 

“Salah satu contoh koleksi tanaman tersebut antara lain jenis-jenis Hoya (Hoya spp.), di mana Indonesia memiliki 25% keragaman Hoya dunia dan 77% diantaranya ditanam di Kebun Raya Indonesia,” kata Andes saat ditemui di Kebun Raya Bogor, Selasa (14/3).

“Melalui domestikasi budidaya tanaman merambat dengan bunga bentuk bintang itu mulai dirintis di Kebun Raya Bogor, kemudian berkembang dengan melibatkan beberapa nursery,” ujarnya.

Andes menambahkan upaya domestikasi Hoya spp dan Begonia spp sebagai tanaman hias sudah berhasil memperoleh Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) atau hak pemulia tanaman, bahkan lisensi. Andes berharap ke depannya akan semakin banyak komoditas tanaman hias hasil domestikasi yang berhasil mendapatkan lisensi melalui kolaborasi BRIN dengan swasta.

Sementara itu, Peneliti Ahli Utama PR KTKRK, Sri Rahayu mengatakan selama 29 tahun menjadi peneliti ia berhasil mengoleksi 85 spesies Hoya spp yang ditanam di Kebun Raya BRIN maupun Kebun Raya Daerah dan menemukan lebih dari 30 spesies baru hoya spp. 

“Hoya selain sebagai tanaman hias juga berperan sebagai anti oksidan dan anti kanker karena di dalamnya terkandung dua senyawa endofit pada Hoya multiflora. Pada jenis Hoya carnosa berfungsi sebagai penyerap racun udara di dalam ruangan dan beberapa jenis Hoya untuk bahan obat dan kosmetik,” jelas Sri.

Pada kesempatan yang sama, Peneliti Pusat Riset Teknologi Proses Radiasi BRIN, Sasanti Widiarsih mengatakan upaya meningkatkan potensi tanaman hias bisa melalui mutagenesis radiasi atau biasa dikenal dengan mutasi. Mutasi dapat terjadi secara alami atau campur tangan manusia (mutasi induksi). 

Menurutnya, mutasi induksi banyak dilakukan untuk meningkatkan variasi genetik berbagai komoditas dan memperbaiki varietas yang ada. Saat ini penemuan varietas mutan dunia, 20% diantaranya merupakan tanaman hias. 

“Beberapa hasil penelitian tanaman hias melalui mutagenesis radiasi, seperti jenis-jenis krisan, Hoya spp. dan Nepenthes spp.,” pungkas Sasanti.

Sumber: https://www.brin.go.id/news/111865/tingkatkan-manfaat-flora-brin-dorong-domestikasi-tanaman-hias-1

Managed & Maintenanced by ArtonLabs