BRIN Hasilkan Inovasi 12 Varietas Unggul Baru Tanaman Perkebunan

BRIN Hasilkan Inovasi 12 Varietas Unggul Baru Tanaman Perkebunan

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Tanaman Perkebunan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan telah menghasilkan inovasi berupa Varietas Unggul Baru (VUB). Direktorat Jenderal Tanaman Perkebunan, Kementerian Pertanian menyetujui 12 VUB yang diusulkan oleh periset dari BRIN dalam Sidang Pelepasan Varietas Tanaman Perkebunan Semester I tahun 2024 yang berlangsung pada tanggal 15-17 Mei 2024 di Surabaya. 

Plt. Direktur Perbenihan Perkebunan, Direktorat Jenderal Tanaman Perkebunan, Kementerian Pertanian selaku Ketua Sidang mengatakan sebanyak 12 varietas unggul baru tanaman perkebunan dari empat komoditas tanaman perkebunan, yaitu kelapa, kakao, tembakau dan sagu telah disetujui untuk dilepas oleh Tim Penilaian Varietas (TPV) Tanaman Perkebunan. 

Keduabelas VUB Tanaman Perkebunan tersebut antara lain varietas Kelapa Genjah Hijau Erabolo Labuhanbatu, varietas Kelapa Unggul Genjah Jingga Ganda, dan varietas Kelapa Unggul Genjah Merah Bali. Selain itu, terdapat dua varietas kakao, yaitu RHS 1 dan RHS 2. Kemudian lima varietas tembakau unggul Lombok Barat yaitu Eskot, Layur Besar Gerung, Beboro Labuapi, Kasturi Kediri, dan Layur Kediri, serta dua varietas Sagu Unggul Yebha dan Dowbetha.

Pada kesempatan yang sama Kepala Pusat Riset Tanaman Perkebunan BRIN, Setiari Marwanto menyampaikan keberhasilan periset BRIN dalam menghasilkan VUB merupakan hasil dari sinergi kolaborasi dengan mitra baik dari pemerintahan maupun swasta. “Ini adalah upaya pengembangan sektor perkebunan dan mendongkrak nilai ekspor komoditas perkebunan yang merupakan salah satu sumber devisa negara,” terangnya. 

“Varietas Kelapa Genjah Hijau Erabolo Labuhanbatu merupakan hasil kerja sama Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu (Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu) dengan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan, Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),” tambah Setiari.

Selain itu, varietas Kelapa Unggul Genjah Jingga Ganda adalah hasil kerja sama Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Utara dengan BRIN, sedangkan varietas Kelapa Unggul Genjah Merah Bali merupakan kolaborasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali dengan BRIN. Begitu pun dengan Varietas Kakao Unggul RHS 1 dan RHS 2 merupakan kerja sama antara Pusat Riset Tanaman Perkebunan Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN dengan Cocoa Sustainability Partnership (CSP). 

Lebih lanjut Setiari menuturkan lima varietas tembakau unggul Lombok Barat, antara lain Eskot, Layur Besar Gerung, Beboro Labuapi, Kasturi Kediri, dan Layur Kediri merupakan kolaborasi antara Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat dengan BRIN. “Varietas Sagu Unggul Yebha dan Dowbetha merupakan hasil kerja sama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Jayapura, Stiper Santo Thomas Aquinas, Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Papua dan BRIN,” jelasnya.

Keunggulan 12 VUB Tanaman Perkebunan 

Setiap VUB memiliki karakteristik dan keunggulannya masing-masing, begitu pun dengan 12 VUB Tanaman Perkebunan. Varietas Kelapa Genjah Hijau Erabolo Labuhanbatu dengan umur tanaman sangat genjah, pertambahan tinggi lambat, ukuran buah sedang, daging buah tebal, produksi buah banyak. 

“Daya kecambah benih tinggi, waktu berkecambah cepat, kemanisan air buah 6 brix (persen) dan potensi benih 118.747 butir dari 1.198 pohon induk terpilih,” ungkap Ismail Maskromo, Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Tanaman Perkebunan BRIN sekaligus ketua tim pengusul  varietas Kelapa Genjah Hijau Erabolo Labuhanbatu.

Kemudian Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Tanaman Perkebunan BRIN, Elsje T. Tenda menjelaskan keunggulan dari varietas Kelapa Unggul Genjah Jingga Ganda adalah umur tanaman genjah, kulit sabutnya berwarna oranye, air buahnya manis, mempunyai kandungan antioksidan fenol dan antosianin cukup tinggi, mempunyai kadar minyak dan kandungan asam lemak rantai medium yang tinggi, potensi benih sebanyak 45.552 butir dari 365 pohon induk terpilih.

“Untuk varietas Kelapa Unggul Genjah Merah Bali keunggulannya adalah jumlah tandan per pohon 14.42 buah, jumlah buah per tandan 12.21 butir, jumlah buah per tahun 176 butir, tebal daging buah 1.27 cm dan kandungan asam laurat yang tinggi 47.84% serta kandungan kalium yang tinggi 169.43%. Potensi benih yang dapat diperoleh dari 993 PIT dengan rata-rata 139.899 butir per tahun,” tutur Jeanette Kumaunang, Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Tanaman Perkebunan BRIN.

Sementara itu, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Tanaman Perkebunan BRIN lainnya sekaligus ketua tim pengusul varietas kakao RHS 1 dan RHS 2, Rubiyo menyatakan keunggulan Varietas Unggul Kakao RHS 1 dan RHS 2 mempunyai tingkat kompatibilitas yang tinggi sebagai bibit batang bawah, memiliki laju pertumbuhan yang sangat cepat, rata-rata produksi 1.500.000 sampai 2.000.000 butir benih kakao per ha untuk RHS 1 dan 475.000 sampai 1.900.000 butir benih kakao per ha untuk RHS 2 dari umur 3 tahun sampai 25 tahun. 

Beberapa keunggulan varietas unggul tembakau Eskot yang sesuai untuk tembakau kuning memiliki rata-rata produksi rajangan kering sebesar 1,70 ton/ha, indeks mutu sebesar 88,73, dan moderat tahan terhadap R. solanacearum. 

Varietas tembakau Layur Besar Gerung yang sesuai untuk tembakau hitam memiliki rata-rata produksi rajangan kering sebesar 1,28 ton/ha, indeks mutu sebesar 84,95, dan moderat rentan terhadap R. solanacearum. Varietas tembakau lainnya pun memiliki keunggulan yang unik seperti varietas tembakau unggul Beboro Labuapi, dan varietas unggul tembakau Kasturi Kediri,” kata Parnidi, ketua tim pengusul varietas unggul tembakau dan Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Tanaman Perkebunan BRIN.

Sementara Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Tanaman Perkebunan BRIN, Albert Soplanit juga menambahkan keunggulan dari varietas sagu Yebha yang merupakan jenis sagu tidak berduri dan ukuran batang medium tetapi umumnya memiliki panjang batang relatif paling tinggi, bahkan tanaman bisa tumbuh hingga mencapai 25 meter, produksi pati basah 804,04 kg (± 124.45) per pohon dan produksi pati kering 419,07 kg (+71.08) per pohon. “Keunggulan dari varietas sagu Dowbetha jenis sagu berduri dalam adat istiadat setempat, ketika dipanen hasilnya diperuntukan bagi keluarga dari saudara perempuan, produksi pati basah 805,08 kg (± 95.43) dan produksi pati kering 418,64 (± 49.62),” pungkasnya.

Sumber: https://brin.go.id/news/118700/brin-hasilkan-inovasi-12-varietas-unggul-baru-tanaman-perkebunan

Managed & Maintenanced by ArtonLabs