Varietas Kedelai Lokal yang Bisa Diandalkan untuk Membuat Tempe

Varietas Kedelai Lokal yang Bisa Diandalkan untuk Membuat Tempe

Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) telah mengeluarkan beberapa varietas kedelai unggul. Saat ini di Indonesia ada 114 varietas kedelai, 72 persen di antaranya merupakan rakitan pemulia kedelai Balitbangtan.

foto: Pixabay

Peneliti ahli utama Balitkabi, Dr. M. Muchlish Adie menuturkan, varietas kedelai yang dirakit sudah disesuaikan dengan agroekosistem Indonesia. Varietas tersebut juga menyesuaikan kebutuhan industri dan preferensi konsumen, serta bernilai gizi.

“Program perakitan varietas kedelai sudah mengarah untuk menghasilkan kedelai berbiji besar dengan berat 100 biji di atas 14 gram dan protein tinggi di atas 38 persen,” kata Muchlish seperti dilansir dari laman litbang.pertanian.go.id.

Beberapa varietas kedelai lokal unggul yang digemari oleh produsen tempe adalah Grobogan, Anjasmoro, dan Biosoy. Ketiga varietas tersebut dapat menghasilkan tempe yang memiliki rendemen tempe yang lebih tinggi dan rasanya lebih enak, terutama varietas Anjasmoro. Varietas Anjasmoro mampu menghasilkan tempe dengan rasa yang lebih enak.

Muchlish menganjurkan kepada petani untuk menanam varietas kedelai sesuai dengan rekomendasi Balitbangtan untuk setiap agroekosistem. Petani juga disarankan untuk  menanam kedelai bersama komoditas lain untuk mengefisiensikan penggunaan pupuk.

“Yang penting adalah pengelolaan tanaman, pemupukan, hingga penyiangan. Kami menganjurkan pola tanam misalnya padi-padi-kedelai atau padi-kedelai-bawang merah di mana kedelai dapat memanfaatkan sisa pupuk dari tanaman sebelumnya sehingga kedelai tidak perlu dipupuk terlalu banyak,” terang Muchis.

Selanjutnya, Muchlish memaparkan pentingnya pascapanen untuk mendapatkan kedelai sesuai kebutuhan industri. Salah satu proses pascapanen yang penting adalah sortasi untuk mendapatkan keseragaman kedelai dan memastikan kedelai dalam keadaan bersih.

Plt. Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry, berharap, varietas unggul dan pendampingan yang diberikan Balitkabi dapat dimanfaatkan oleh petani dan memberikan dampak baik.

“Kita punya varietas kedelai Anjasmoro dan Grobogan yang jika diolah menjadi tempe memiliki rasa yang lebih gurih, warna yang lebih cerah, tidak mudah busuk, dan tahan lama. Hadirnya varietas unggul diharapkan dapat dimanfaatkan oleh petani, disukai oleh konsumen dan dapat meningkatkan pendapatan petani,” tutur Fadjry.

Sumber: https://www.litbang.pertanian.go.id/info-aktual/4407/ dan https://www.pertanianku.com/varietas-kedelai-lokal-yang-bisa-diandalkan-untuk-membuat-tempe/

Managed & Maintenanced by ArtonLabs