Program Desa Pertanian Organik Kementan Berdampak Positif pada Masyarakat

Program Desa Pertanian Organik Kementan Berdampak Positif pada Masyarakat

Desa pertanian organik merupakan salah satu program Kementerian Pertanian (Kementan) yang memiliki banyak tujuan. Program ini bermanfaat untuk memperbaiki mutu hasil panen, menghindarkan dampak kesehatan dan ekologis dari residu pestisida kimiawi sehingga komoditas ataupun hasil olahan produk pertanian serta perkebunan aman, berkualitas, ramah lingkungan, dan menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat.

desa pertanian organik
foto: Pixabay

Salah satu lokasi yang dipilih menjadi kawasan desa pertanian organik adalah Desa Giri Mekar, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. Anggota Kelompok Tani Desa Organik Giri Senang, Acep Karna, mengatakan, program tersebut berhasil memberikan dampak positif bagi petani.

“Kelompok tani kami bersyukur sekali dengan adanya bantuan dari Kementan. Alhamdulillah untuk produktivitas kopi organik sudah meningkat menjadi 20 persen. Sertifikasi pun sudah ada di antaranya SNI, EU, IFOAM. Petani di kelompok tani kami yang awalnya tidak tahu cara pengolahan pupuk organik, sekarang sudah mengelola kebun organik secara mandiri. Pengendalian hama pun sudah secara hayati. Semoga ke depannya petani Indonesia semakin sejahtera,” tutur Acep seperti dilansir dari laman ditjenbun.pertanian.go.id.

Jumlah anggota Kelompok Tani Desa Organik Giri Senang sebanyak 31 orang dan kebun organik yang dikelola seluas 22,86 hektare dengan konversi seluas 2,78 hektare. Jumlah produksi chery kopi organik yang dihasilkan sebanyak 31,3 ton dengan konversi 3 ton. Jenis kopi yang dikembangkan adalah arabika buhun dan sigararutang.

“Yang mendorong kami terjun mengembangkan komoditas kopi hingga saat ini awal mulanya keprihatinan akan kerusakan lingkungan pada tahun 2005, kebakaran hutan, sehingga berinisiatif untuk mengelola hutan dengan komoditas yang ramah lingkungan, yang tidak membuka lahan dengan cara dibakar, salah satunya komoditas kopi,” terang Acep.

Kopi yang dihasilkan oleh kelompok tani ini sudah didistribusikan ke Jabodetabek, Medan, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Total jumlah biji kopi yang dijual setiap tahunnya mencapai 400 ton. Selain itu, Acep dan kawan-kawan juga mulai mengembangkan pasarnya ke pasar ekspor dengan mengirimkan sampel biji kopi ke Athena.

Kepala Balai Perlindungan Perkebunan Dinas Perkebunan, Dani Dayawiguna, mengapresiasi langkah Kementan untuk mengembangkan desa pertanian organik dengan menyalurkan bantuan-bantuan yang dibutuhkan petani.

“Kami sangat mengapresiasi Kementerian Pertanian yang telah memberikan bantuan berupa pengembangan desa pertanian organik di Jawa Barat, salah satunya dilaksanakan di Desa Giri Mekar, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. Kegiatan ini dilaksanakan sejak tahun 2018 hingga saat ini, berupa bantuan sarana dan prasarana serta bimbingan pertanian organik. Berkat bantuan ini mampu meningkatkan produksi, produktivitas, mutu hasil tanaman perkebunan, yaitu tanaman kopi sebesar 20 persen dan dari kotoran ternak yang dihasilkan digunakan oleh para petani sehingga mampu mengefisiensi penggunaan pupuk bagi para petani,” tutur Dani.

Sumber: https://www.pertanianku.com/program-desa-pertanian-organik-kementan-berdampak-positif-pada-masyarakat/

Managed & Maintenanced by ArtonLabs