Burung Serak Jawa, Sahabat Petani untuk Berantas Hama Tikus

Burung Serak Jawa, Sahabat Petani untuk Berantas Hama Tikus

Burung serak jawa atau Tyto alba lebih sering dikenal sebagai burung hantu. Serak jawa aktif pada malam hari karena tergolong hewan nokturnal dan predator atau burung pemangsa, seperti tikus. Tikus merupakan hewan yang termasuk daftar organisme pengganggu tumbuhan (OPT) perkebunan yang menyerang beberapa komoditas perkebunan, seperti kakao, kapas, kelapa, kelapa sawit, dan tebu.

burung serak jawa
foto: Pixabay

Menurut data yang dihimpun oleh Direktorat Jenderal Perkebunan selama periode 2016–2021 serangan tikus di wilayah perkebunan mencapai ratusan ribu hektare sehingga mengakibatkan produksi menurun. Umumnya, pengendalian tikus dilakukan dengan memasang jerat di sekitar jalur yang biasa dilewati oleh tikus ketika mencari makan.

Saat ini burung serak jawa juga bisa digunakan untuk mengendalikan tikus secara mekanis. Serak jawa sudah digunakan untuk mengendalikan tikus di beberapa tempat, seperti Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kabupaten Ngawi. Melansir dari laman ditjenbun.pertanian.go.id, serak jawa terbukti ampuh mengatasi OPT yang sangat menyebalkan.

Kelebihan burung serak jawa sebagai predator tikus ialah memiliki pendengaran yang sensitif. Suara gesekan yang ditimbulkan oleh tikus dapat langsung terdeteksi oleh burung ini. Dengan begitu, serak jawa dapat langsung memangsa tikus dengan tepat. Jumlah buruan satu burung dapat mencapai 5 ekor tikus.

Petani di Desa Wringinrejo, Kabupaten Banyuwangi, telah mencoba menggunakan serak jawa untuk melindungi komoditas serelia, aneka kacang, dan umbi. Hasilnya, hampir semua komoditas mengalami kenaikan sebesar dua kali lipat dibanding tidak menggunakan burung hantu ini untuk menjaga areal kebun.

Pengendalian OPT dengan musuh alami memang memerlukan waktu yang cukup panjang. Namun, efek jangka panjang dari pengendalian secara alami terbilang sangat menjanjikan. Tanaman bebas dari kerusakan akibat tikus, tidak menggunakan pengendali kimiawi yang dapat meninggalkan residu, dan hasil produksi meningkat.

Saat Anda memutuskan ingin menggunakan serak jawa, Anda harus melakukan konservasi dan kesejahteraan hewan untuk keberlangsungan hidup burung hantu. Anda juga perlu menyediakan pagupon atau rumah burung hantu (rubuha) sebagai tempat tinggal. Burung hantu umumnya tidak membuat sarang sendiri, burung ini akan bersarang di gedung atau lubang-lubang pohon besar sehingga rentan diserang pemburu. Itu sebabnya pembuatan rubuha termasuk bagian penting.

Sumber: https://www.pertanianku.com/burung-serak-jawa-sahabat-petani-untuk-berantas-hama-tikus/

Managed & Maintenanced by ArtonLabs