Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan layanan sistem konsultasi budidaya ikan secara online untuk membantu pembudidaya ikan. Dengan sistem tersebut, para pembudidaya ikan bisa memesan induk dan benih.
SiCatfish, yang merupakan akronim dari Sistem Informasi Via Chating, Efisien dan Humanis, merupakan inovasi DJPB yang dikembangkan di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam, Jambi. SiCatfish resmi meluncur dan sudah dapat diakses oleh masyarakat sejak 28 Juni 2022. Untuk memberikan pelayanan yang cepat dan responsif, SiCatfish juga langsung terhubung dengan sistem whatsapp gateway yang bisa melayani 24 jam.
Keunggulan yang lainnya, SiCatfish menggunakan fitur auto reply untuk pelayanan interaktif, sehingga dapat membalas pesan secara otomatis sesuai kebutuhan pengguna layanan. Seperti pelayanan informasi laboratorium, pesan induk dan benih, praktek dan magang, daftar layanan konsultasi, info harga induk dan benih serta layanan pengaduan.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, KKP, Tb Haeru Rahayu meminta agar SiCatfish bisa segera dimanfaatkan masyarakat. Bukan tanpa alasan, peluncuran inovasi SiCatfish juga sebagai wujud fokus terhadap pembangunan zona integritas di wilayah kerja KKP, dan DJPB khususnya.
Menjalankan birokrasi yang transparan, bebas korupsi, dan melayani dengan baik bisa menjadi kunci sukses keberhasilan program KKP kedepannya.
Dengan adanya inovasi SiCatfish para stakeholder, pelaku budidaya, penyuluh dan semua yang terlibat dalam usaha di bidang perikanan budidaya bisa dengan mudah mengakses layanan melalui ponsel pribadi. “Kami apresiasi, dengan launching SiCatfish, sehingga kita bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat,” ujar Dirjen yang biasa disapa Tebe.Sementara itu, Kepala BPBAT Sungai Gelam, Andy Artha yang menjadi motor terwujudnya program tersebut menyampaikan, SiCatfish diluncurkan sebagai peningkatan pelayanan publik dan pembangunan zona integritas di wilayah kerja KKP. “Dengan adanya inovasi SiCatfish, semoga dapat mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi. Selain itu, menjadi acuan penilaian pelayanan di BPBAT Sungai Gelam,” tukas Andy Artha.
Edwin Novilwan, penyuluh perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mengapresiasi keberadaan inovasi SiCatfish yang sangat membantu tugasnya dalam memberikan pendampingan kepada pembudidaya. “Dengan adanya inovasi SiCatfish, Alhamdulillah saya sangat terbantu perihal pencegahan dan penyebaran penyakit ikan. Sehingga masalah yang terjadi di pembudidaya cepat tertangani dan dapat dicegah, sehingga tidak sampai terjadi kematian massal pada budidaya ikan lele”, tandas Edwin