
Tim Balai Besar Way Mesuji Sekampung mengadakan kuliah umum mengenai pengelolaan daerah aliran sungai di Universitas Muhammadiyah Kotabumi (UMKO). Kegiatan tersebut berlangsung sukses dengan dihadiri oleh beberapa tamu undangan penting serta mahasiswa dari Fakultas Pertanian dan Peternakan. Senin (10/7/2023)
Kuliah umum ini merupakan bagian dari praktikum mata kuliah pengelolaan daerah aliran sungai yang dipimpin oleh Prof. DR. Ir. Bustomi Rosadi, M.S. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memahami permasalahan dan potensi sistem irigasi yang terdapat di bendungan way rarem.
Acara tersebut dihadiri oleh 7 tamu undangan, di antaranya adalah Bapak Supriyadi, S.T (Kepala UPB Bendungan way rarem), Bapak Ade Yulizar, S.Kom (pengelola keuangan PPK penatagunaan sumber daya air), Bapak Yohanan (Petugas teknik PPK penatagunaan sumber daya air), Bapak Masiono (Petugas teknik PPK penatagunaan sumber daya air), Bapak Anggi Satria Nugraha, S.T (Penata teknik PPK penatagunaan sumber daya air), Bapak Albert Devidson SE. MM (KA Sub. bagian kepegawaian), dan Bapak Hadi Pratama, S.E (staff sub. bagian kepegawaian).
Selain tamu undangan, kegiatan ini juga dihadiri oleh rektor Universitas Muhammadiyah Kotabumi, dekan, guru besar, para dosen, serta mahasiswa fakultas pertanian dan peternakan universitas tersebut.
Kuliah umum berjalan lancar dengan para pemateri yang kompeten dalam bidangnya. Mahasiswa aktif berpartisipasi dengan mengajukan pertanyaan seputar masalah irigasi. Selain menyampaikan materi, tim Balai Besar Way Mesuji Sekampung juga mengajak mahasiswa untuk mengerjakan soal bersama mengenai pengukuran debit air.




Namun, kegiatan praktikum yang semestinya dilaksanakan di lokasi bendungan CMC terpaksa dibatalkan karena hujan deras yang menghalangi pelaksanaan. Meski demikian, tim Balai Besar Way Mesuji Sekampung tetap memberikan pemahaman lebih kepada mahasiswa dengan mempraktekkan penggunaan alat pengukur debit air bernama Currenmeter.
Currenmeter, atau yang juga dikenal sebagai alat ukur arus, merupakan alat yang biasanya digunakan untuk mengukur aliran pada air rendah. Alat ini sangat akurat dan memberikan hasil yang cukup tinggi. Mahasiswa diajak untuk mempelajari cara mengoperasikan alat tersebut agar dapat memahami pengukuran debit air secara praktis.
Kuliah umum pengelolaan daerah aliran sungai ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan wawasan dan pengalaman langsung mengenai pengelolaan sumber daya air. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan guna meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam bidang pengelolaan daerah aliran sungai.
