Pandemi dari Corona Virus Desease 2019 (covid-19) menyebabkan hampir seluruh sektor perekonomian di Indonesia menurun bahkan mengalami kelumpuhan. Hal ini hampir dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Buruh mengalami pemutusan hubungan kerja, karyawan mengalami pemotongan gaji dan tidak sedikit pula sektor UMKM yang gulung tikar.
Kondisi ini memicu kekhawatiran munculnya resesi ekonomi di Indonesia, bahkan dunia.
Menurut para ahli, resesi dapat terjadi jika ekonomi suatu negara mengalami perubahan produk domestik bruto (PDB) kearah negatif, bertambahnya pengangguran, menurunnya penjualan ritel, dan kontraksi ukuran pendapatan dan manufaktur dalam periode waktu yang lama.
Ancaman resesi ini tak hanya terjadi di negara-negara maju dunia tapi juga negara berkembang seperti Indonesia.
“Daya rusak pandemi terhadap ekonomi tidak hanya memukul sisi supply side tetapi demand side. Ekonomi macet di kedua sisi. Maka jalan keluar harus benar-benar luar biasa,” ujar Anggota Komisi IV DPR, Charles Meikyansah dalam keterangan tertulis, Minggu (9/8/2020).
Beruntungnya sektor pertanian di Indonesia bisa menjadi penyelamat karna mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 16,24 persen. Apresiasi pun disampaikan beliau kepada Kementerian Pertanian sebagai daya dorong ekonomi di tengah pandemi.
“Apabila sektor lain bekerja layaknya sektor pertanian, maka resesi dapat terhindarkan di kuartal ke III. Dan perbaikan ini yang harus kita dorong agar Indonesia tidak masuk dalam resesi,” tambah Charles.
Dua capaian utama sektor pertanian dengan rendahnya inflasi dan meningkatnya ekspor pada April 2020 sebesar 12,66 persen atau USD 0,28 miliar juga dapat menjadi bukti bahwa sektor pertanian penyelamatkan Indonesia dari resesi.
“Bagi saya, situasi yang sulit selalu memberikan hikmah dan momentum untuk berbenah. Capaian positif sektor pertanian memberikan momentum untuk terus memperkuat ekonomi pertanian agar kedaulatan pangan dapat tercapai” sambungnya.
Sedangkan hal lain yang dibutuhkan negera ini untuk dapat pulih dari kemungkinan resesi adalah kerja sama dan kerja keras seluruh pihak. semoga pandemi ini segera berakhir, dan semua aspek kehidupan dapat berjalan dengan normal.
“Tidak ada waktu lagi untuk menunggu. Situasi serba sulit harus diselesaikan dengan cara-cara kreatif dan berani. Kalau tidak, resesi di depan mata,” tutur Charles menutup.
Sumber: