Belajar Menanam Timun Suri, Buah Primadona di Bulan Puasa

Belajar Menanam Timun Suri, Buah Primadona di Bulan Puasa

Sumber: Google image

Setiap bulan puasa, timun suri selalu menjadi salah primadona buah musiman yang sangat diminati masyarakat. Hal ini karena rasa dan kandungan air yang tinggi sehingga sangat cocok dikonsumsi ketika berbuka puasa. Selain bersifat menyegarkan, timun suri ternyata juga berkhasiat bagi kesehatan tubuh. Dalam Buku Timun Suri dan Blewah (2012) karya Drs. H. Hendro Sunarjono, APU (Purn.) dan Rita Ramayulis, DCN., M.Kes, dijelaskan bahwa timun suri dan blewah ternyata kaya akan kandungan air, fluktosa, mineral kalsium, fosfor, vitamin A, vitamin C, dan serat makanan.

Beberapa bulan lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan, bulan puasa akan tiba, Adakah pembaca ingin mencoba menanam timun suri agar bisa dikonsumsi sendiri?

Sumber: Google image

Timun suri sudah bisa dipanen setelah berumur 60—70 hari setelah tanam. Oleh karena itu, sangat cocok ditanam dua bulan sebelum puasa. Berikut ini kiat-kiat menanam timun suri agar dapat berbuah lebat.

Pengolahan lahan

Lahan yang digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu dari gulma atau tanaman lain. Selanjutnya, gemburkan tanaman dengan cara dibajak, lalu buat bedengan berukuran 80—90 cm dengan panjang dan tinggi yang disesuaikan dengan luas lahan yang dimiliki. Jika pH tanah rendah, yakni sekitar 5,5, tanah perlu diberi kapur dolomit terlebih dahulu. Setelah itu, berikan pupuk kompos atau kandang yang ditabur secara merata di atas bedengan.

Proses pengolahan lahan harus dimulai 10—15 hari sebelum ditanam agar tanah yang akan digunakan sudah gembur, kaya unsur hara, dan bebas penyakit.

Benih timun suri

Benih timun suri didapatkan dari biji buah sisa konsumsi atau membeli langsung di tempat pembibitan. Namun, jika Anda pemula, sebaiknya benih yang digunakan merupakan benih yang dibeli dari pembibitan agar kualitasnya lebih terjamin.

Benih timun suri harus disemai terlebih dahulu. Oleh karena itu, Anda perlu menyiapkan media semai berupa campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 2:1. Kegiatan semai dilakukan di polibag. Satu polibag hanya bisa ditanam 1 benih tanaman. Benih baru dapat ditanam ke lahan setelah 10 hari disemai.

Penanaman bibit timun suri

Jarak tanam untuk menanam timun suri adalah 70—80 cm. Buatlah lubang tanam dengan kedalaman sekitar 2 cm. Satu lubang bisa digunakan untuk menanam dua bibit sekaligus. Siram dengan air agar tingkat kelembapan tanah lebih terjaga.

Perawatan

Tanaman timun suri terbilang tahan kekeringan sehingga penyiraman dilakukan hanya seperlunya. Misalnya, ketika tanah sudah mulai terlihat kering. Setelah bibit ditanam, Anda harus melakukan penyulaman untuk mengganti bibit yang mati hingga bibit berusia 10 hari setelah tanam. Berikan pupuk susulan sebanyak lima kali pada saat tanaman berusia 10 hari, 17 hari, 24 hari, 31 hari, dan 40 hari setelah tanam. Pupuk yang digunakan adalah NPK dan diberikan dengan cara dikocor atau ditabur.

Setelah 60-70 hari masa tanam, biasanya buah timun suri sudah bisa dipanen. Ini ditandai dengan tangkai buah yang mulai mengering hingga buah terlepas. Tandanya, buah sudah tua dan siap untuk dipanen. Jika tanaman timun suri tumbuh dengan sehat, maka kamu bisa memanen 10 hingga 15 kali dalam satu tanaman.

Cara memanennya mudah, cukup memetik buah dengan tangan atau alat potong.

Sumber: https://www.pertanianku.com/menanam-timun-suri-persiapan-menjelang-bulan-puasa/

Managed & Maintenanced by ArtonLabs