Manfaat Bulu Ayam sebagai Pakan Ternak Alternatif

Manfaat Bulu Ayam sebagai Pakan Ternak Alternatif

Bulu ayam seringkali dimanfaatkan sebagai kemoceng untuk membersihkan debu di dalam rumah. Namun, nyatanya manfaat bulu ayam tidak sekadar kemoceng. Bagian yang sering terbuang ini bisa dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk olahan.

Bobot bulu ayam kampung bisa mencapai 6 persen dari bobot total tubuhnya. Jika hanya satu ayam, mungkin jumlah bulu tidak terlalu seberapa. Namun, jika ada lebih dari puluhan ayam yang dipotong, bisa dipastikan jumlah bulu yang terkumpul akan sangat banyak.

Bulu tersebut bisa diolah menjadi tepung yang kaya akan protein dan bagus untuk ternak lainnya. Tepung bulu bisa diberikan ke dalam formulasi pakan ternak ruminansia atau mamalia berkuku genap seperti sapi, kerbau, domba, kambing, rusa, dan kijang yang merupakan sub ordo dari ordo Artiodactyla, untuk meningkatkan konsumsi bahan kering. Pakan yang menggunakan tepung bulu memiliki tingkat palabitas yang disukai oleh ternak sehingga pakan tersebut mampu meningkatkan nafsu makan ternak.

Namun, kandungan protein di dalam tepung bulu memiliki daya cerna yang cukup rendah karena sebagian besar kandungan protein kasar berbentuk keratin. Selain itu, masih banyak peternak di Indonesia yang kurang paham cara memberikan tepung dan berapa banyak tepung yang boleh diberikan.

Berbagai metode sudah dilakukan untuk meningkatkan daya cerna bulu, mulai dari pengolahan fisik, kimiawi, enzimatis, hingga kimia dengan basa.

Tepung bulu tidak boleh diberikan terlalu banyak karenanya, peternak harus memperhitungkan kandungan nutrisi yang tepat sesuai dengan kebutuhan ternak. Kadar tepung bulu yang bertujuan untuk menggantikan protein pakan konvensional seperti bungkil kedelai, maksimal sekitar 40 persen dari total protein ransum.

Tepung bulu bisa menambah nilai energi di dalam pakan. Pakan berenergi akan menyebabkan tingginya tingkat konsumsi dan daya cerna pakan hijauan yang berkualitas rendah.

Selain itu, tepung bulu juga memudahkan penyerapan zat makanan sehingga usus bisa langsung menyerap tanpa perlu difermentasikan terlebih duhulu.

Hingga saat ini bulu ayam masih jarang dimanfaatkan sebagai tepung pakan ternak, hanya sebagian peternak dan rumah potong hewan berskala besar yang memanfaatkannya. Sebagian lainnya memanfaatkan bulu ayam sebagai kemoceng, pengisi kol pupuk tanaman, kerajinan tangan/hiasan, dan cock untuk bulu tangkis.

Sehingga, guna meningkatkan penggunaannya, diperlukan penelitian berkaitan dengan pengolahan-penggolahan limbah bulu ayam secara lebih mendalam agar pemanfaatan yang lebih luas dapat menjadi jalan keluar yang strategis dalam mengatasi pencemaran lingkungan yang disebabkan produksi limbah bulu ayam yang terus meningkat.

Sumber:

https://www.pertanianku.com/manfaat-bulu-ayam-tidak-sekadar-bahan-baku-kemoceng/

https://8villages.com/full/gembala/article/id/5704b745fd74fb16306134c6

Managed & Maintenanced by ArtonLabs