Kelebihan dan Kekurangan Vertikultur

Kelebihan dan Kekurangan Vertikultur

Saat ini vertikultur telah menjadi pilihan masyarakat perkotaan untuk bertanam sekaligus menjadi solusi dari keterbatasan lahan yang dimiliki. Pada dasarnya sistem vertikultur dapat memberikan hasil yang maksimal apabila dirawat dengan baik.

vertikultur
foto: pertanianku

Sesuai dengan asal katanya dari bahasa Inggris, vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat, baik indoor maupun outdoor. Sistem budidaya pertanian secara vertikal atau bertingkat ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah perkotaan dan lahan terbatas. Misalnya, lahan 1 meter mungkin hanya bisa untuk menanam 5 batang tanaman, dengan sistem vertikal bisa untuk 20 batang tanaman. Vertikultur tidak hanya sekadar kebun vertikal, namun ide ini akan merangsang seseorang untuk menciptakan khasanah biodiversitas di pekarangan yang sempit sekalipun.

Setiap sistem bertanam memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Hal tersebut juga berlaku pada vertikultur. Oleh karena itu, sebelum Anda memutuskan untuk bertanam secara vertikultur, Anda perlu mengetahui kelebihan dan kekurangannya sebagai wawasan dasar.

Kelebihan

Karena disusun secara vertikal, sistem bertanam ini sudah jelas dapat mengefisiensikan penggunaan lahan. Penanaman yang dilakukan secara vertikal dapat mencegah pertumbuhan gulma sehingga Anda tidak perlu menyiangi gulma terlalu sering. Jika wadah yang digunakan adalah pot atau polibag, tanaman mudah dipindahkan ke tempat yang lain.

Sistem ini dapat membuat penggunaan pupuk menjadi lebih hemat karena pupuk langsung diberikan di dalam wadah sehingga pupuk tidak mudah tercuci. Penghematan tersebut juga berlaku pada pestisida karena media tanam yang digunakan lebih steril.Vertikultur yang menggunakan atap dapat memudahkan Anda untuk mencegah tanaman dari kerusakan karena hujan. Sementara itu, tanaman yang diletakkan di dalam ruangan dapat membantu Anda untuk menghemat penyiraman air karena penguapan berkurang.Penampilan instalasi vertikultur juga dapat menambahkan nilai estetika pekarangan rumah. Perawatannya juga terbilang mudah karena tanaman berada pada satu lokasi yang sama.

Kekurangan

Tanaman harus dirawat secara kontinu dan intensif. Oleh karena itu, Anda perlu rutin memberikan pupuk dan penyiraman, terutama pada vertikultur yang beratap atau dengan rumah kaca. Perawatan yang intensif terbilang lebih sulit dibanding perawatan konvensional karena membutuhkan kesabaran yang cukup tinggi.

Karena mudah dipindahkan, tanaman mudah patah atau rusak jika tidak diperlakukan dengan benar. Oleh karena itu, sebaiknya tanaman jangan terlalu sering dipindah-pindah. Anda sudah harus merancang dengan matang instalasi sebelum digunakan untuk bertanam.

Investasi yang dibutuhkan cukup besar karena instalasi vertikultur membutuhkan peralatan yang lebih banyak dibanding bertanam secara konvensional. Apalagi, jika Anda bertanam di dalam bangunan rumah kaca.

Sumber: https://www.pertanianku.com/kelebihan-dan-kekurangan-vertikultur/

Managed & Maintenanced by ArtonLabs