Mengenal Proses Pascapanen Benih Sumber Kedelai

Mengenal Proses Pascapanen Benih Sumber Kedelai

Benih unggul dan bermutu memegang peran penting dalam perkembangan tanaman kedelai. Hal ini tak lain karena untuk mencapai produktivitas yang tinggi, ditentukan oleh potensi daya hasil dari benih unggul yang ditanam dan juga interaksi antara faktor genetik dengan pengolahan kondisi lingkungan tumbuh tanaman tersebut. Dalam menghasilkan benih bermutu tinggi, baik mutu fisiologis maupun mutu genetik dapat dilakukan melalui pengolaan tanaman yang baik dan terpadu.

Menjaga mutu fisik dan genetik dilakukan selama prosesing. Adapun untuk menjaga mutu fisiologis benih dilakukan pada saat panen dan pascapanen. Mempersiapkan mutu fisiologis benih tidak dapat dilakukan secara parsial, melainkan harus secara simultan dan sistematis. Tentunya dengan menerapkan kaidah – kaidah pengelolaan benih yang benar.  Mengingat benih kedelai cepat menurun mutu fisiologisnya, maka perlu diupayakan tindakan yang sesuai dengan teknologi pascapanen yang disarankan.

Tahapan dalam Proses Pascapanen Benih Kedelai

Penanganan pascapanen benih sumber kedelai di IP2TP Kendal Payak, dilakukan sesuai dengan kaidah – kaidah pengelolaan benih yang benar.  Beberapa tahapan yang telah dilakukan pada penanganan pascapanen benih sumber kedelai antara lain panen kedelai dilakukan saat tanaman masak fisiologis yang ditandai dengan 95% polong menguning dan berwarna kecoklatan. Panen ini menggunakan sabit.

Kemudian, dilanjutkan dengan penjemuran brangkasan kedelai pada lantai jemur menggunakan alas terpal. Penjemuran ini bertujuan untuk mengeringkan batang dan polong kedelai agar mudah dilakukan perontokan biji. Brangkasan kedelai dikumpulkan dengan cara ditumpuk dan ditutup terpal, penutupan brangkasan kedelai dibentuk seperti tenda dengan tujuan sirkulasi udara di dalam tumpukan brangkasan kedelai tetap lancar.

Setelah brangkasan kedelai dijemur dan dikeringkan, kemudian dilakukan perontokan biji kedelai dengan menggunakan mesin perontok kedelai (threser). Tahapan berikutnya adalah sortasi atau pemilihan biji berdasarkan ukuran menggunakan mesin grader. Penjemuran biji kedelai yang telah dilakukan proses sortasi dilakukan apabila kadar air masih tinggi. Kadar air yang sesuai untuk calon benih berkisar 10 –11 %. Kadar air dapat diukur ulang untuk memastikan kadar air sesuai standar. Dan terakhir, calon benih kedelai dikemas dengan dimasukkan ke dalam karung yang sudah dilapisi plastik inner.

Semua proses pascapanen yang telah dilakukan pada IP2TP Kendalpayak ini dilakukan agar sesuai dengan standar SNI 6234: 2015 yang mengatur tentang sertifikasi benih kedelai. Sertfikasi benih adalah rangkaian kegiatan penerbitan sertifikat terhadap benih yang dilakukan oleh lembaga sertifikasi melalui pemeriksaan lapangan, pengujian laboratorium dan pengawasan serta memenuhi semua persyaratan untuk diedarkan.

Standar ini menetapkan persyaratan mutu, pemeriksaan lapangan, pengambilan contoh benih, pengujian mutu benih, pelabelan dan pemasangan. Selain itu, untuk menjamin mutu dan kualitas benih, IP2TP Kendalpayak merupakan salah satu Unit Produksi Benih Sumber (UPBS) Balitkabi yang telah menerapkan sistem manajemen mutu dengan sertifikasi ISO 9001: 2008 sebagai standar sistem manajemen kualitas. (Puslitbangtan)

Sumber: http://www.litbang.pertanian.go.id/info-teknologi/4372/

Managed & Maintenanced by ArtonLabs