Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan BRIN Paparkan Peta Jalan Program Riset Tahun 2022-2029

Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan BRIN Paparkan Peta Jalan Program Riset Tahun 2022-2029

Kepala Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan (ORHL), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Iman Hidayat, memaparkan Peta Jalan Program Riset ORHL tahun 2022-2029 pada Jumat (26/5). Dalam paparan yang dihadiri Kepala BRIN tersebut, Iman  menjelaskan program dari masing-masing Pusat Riset (PR) di lingkungan ORHL.

Pertama yang disampaikan Iman adalah program dari PR Biosistematika dan Evolusi, yaitu eksplorasi dan pengungkapan biodiversitas nusantara pada tahun 2022-2029. Menurutnya, program ini  harus lebih terorganisir agar  dapat memperoleh data secara komprehensif.

Untuk PR Ekologi dan Etnobiologi disampaikan bahwa prioritas utamanya ada tiga yaitu pertama, riset dan inovasi sistem pengelolaan karbon nasional tahun 2022-2029. Iman berharap, “Kita mempunyai formulasi sendiri dan mempunyai data, sehingga kita bisa menerbitkan regulasi internal yang inline dengan regulasi internasional dan kita mempunyai daya dukung saintifik yang kuat.”

Program kedua, pengendalian jenis asing invasif. “Hal ini selalu muncul dan kita belum fokus menyelesaikan invasit, sehingga untuk program 2022-2029 kami menetapkan prioritas target spesies yang harus bisa dikendalikan,” jelas Iman,

Ketiga, akuisisi dan saintifikasi kearifan lokal dalam pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan merupakan program tahun 2025-2029. Iman menyampaikan bahwa pada program ini akan membutuhkan banyak Organisasi Riset yang terlibat, dan saintifikasi itu penting karena kearifan lokal kita banyak dan belum optimal.

Selanjutnya, PR Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan, Iman menyampaikan program yang sedang berjalan yaitu konservasi tumbuhan terancam kepunahan. “Targetnya sampai tahun 2029, diharapkan bisa mengurangi 50% tumbuhan terancam kepunahan turun status di International Union for Concervation of Nature (IUCN) dengan meningkatkan populasinya,” ucap Iman.

Untuk PR Zoologi Terapan, memiliki dua target utama permasalahan nasional yang harus dijawab, yaitu konservasi dan pengelolaan satwa liar nusantara, serta monitoring dan pemulihan populasi satwa liar terancam punah. “Targetnya bagaimana satwa liar bisa kita perbanyak secara buatan, karena perbanyakan secara alami tidak memungkinkan  dengan banyaknya gangguan baik dari manusia dan lain sebagainya, dan juga  data populasi kita tingkatkan lagi,” tuturnya.

Sementara itu, PR Rekayasa Genetika programnya pencarian marka molekuler untuk produk biologi pangan dan pengembangan teknologi biologi sintetik untuk produk industri bioteknologi. Sehingga diharapkan menghasilkan marka molekuler teridentifikasi untuk produk bioteknologi pangan dan juga data hasil ekspresi produk biologi sintetik.

Sedangkan PR Mikrobiologi Terapan, target programnya yaitu pengembangan enzim industri, pengembangan Cyanobacteria sebagai sumber produksi biofuels, dan pengembangan protein sel tunggal. Tujuan bersama yang diharapkan adalah kemandirian enzim.

Kaitannya dengan PR Biomassa dan Bioproduk Iman menyampaikan empat target program, yaitu bioproduk wound healing berbasis selulosa, pengembangan biodegradable plastic dari rumput laut, bioproduk biomassa Chip Block Pallet (CBP), dan bioproduk perekat Low Emission berbasis tanin, ditargetkan produk berstandar SNI. 

Terakhir, untuk program riset PR Lingkungan dan Teknologi Bersih adalah teknologi pengendalian pencemaran lingkungan, teknologi penyediaan air bersih dan air minum, serta teknologi reklamasi lahan bekas tambang. Dari program ini diharapkan  teknologi terlisensi ke industri, dan  pendampingan uji coba produksi.

Tak lupa, Iman menyampaikan pula bahwa selain penguatan fokus riset,  pengembangan kompetensi SDM periset untuk mendukung program riset juga menjadi prioritas utama.

Sumber: https://www.brin.go.id/news/112926/organisasi-riset-hayati-dan-lingkungan-brin-paparkan-peta-jalan-program-riset-tahun-2022-2029

Managed & Maintenanced by ArtonLabs