Kenali Faktor Penghambat Usaha Ternak

Kenali Faktor Penghambat Usaha Ternak

Praktik usaha ternak memang pasti lebih sulit dari teori-teori yang kita baca di berbagai media informasi. Namun, sulit itu belum tentu tidak bisa bukan?! Berbagai tantangan yang akan kita hadapi menjadi pelajaran berharga yang tidak kita dapatkan jika tidak mencobanya. Ada beberapa faktor penghambat yang sering dialami peternak dalam usaha ternak, simak ulasannya di bawah ini.

Sistem pemeliharaan dan keterbatasan modal

Keterbatasan modal yang dimiliki membuat peternak harus menggunakan sistem ternak yang membutuhkan modal kecil, yaitu tradisional. Peternak sangat bergantung pada kondisi alam, seperti urusan pakan. Kondisi ini kerap dialami oleh peternak-peternak kecil di desa yang sering menjadikan ternak sapi sebagai usaha sampingan sehingga pertumbuhan sapi berjalan lebih lambat.

Sistem pemeliharaan tradisional umumnya tidak dilakukan dengan ilmu pengetahuan yang memadai mengenai breeding, feeding, dan manajemen.

Pemasaran yang Kurang Menarik

Banyak peternak yang terhambat pada proses pemasaran, apalagi sapi merupakan makhluk hidup yang harus dipasarkan segera ketika ukurannya sudah mencapai maksimum. Namun, sayangnya masih banyak peternak yang belum mempersiapkan cara pemasaran yang baik. Selain itu, pemasaran daging hingga saat ini masih bergantung pada musim-musim tertentu seperti Lebaran, Natal, dan Tahun Baru.

Iklim

Indonesia merupakan negara tropis. Iklim tersebut terkadang menjadi kendala bagi peternak sapi. Suhu tinggi yang terjadi pada musim kemarau dapat menyebabkan sistem metabolisme sapi terganggu sehingga pertumbuhan sapi menjadi terhambat. Kendala tersebut semakin besar ketika bibit-bibit ternak sapi potong yang digunakan berasal dari daerah subtropis dengan daya adaptasi yang kurang baik.

Musim kemarau yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan peternak sulit mendapatkan pakan hijauan.

Terbatasnya Fasilitas

Keterbatasan fasilitas dapat menimbulkan efek langsung pada usaha ternak sapi potong. Keterbatasan yang sering dialami adalah komunikasi dan kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk di suatu daerah menyebabkan sumber daya alam pakan ternak menjadi terbatas atau sempit. Selain itu, ternak kehilangan lapangan penggembalaan.

Kurangnya Pemahaman yang Benar Mengenai Ternak

Ada baiknya dalam memulai sesuatu harus didasari dengan pengetahuan yang cukup, agar kita bisa meminimalisasi segala kerugian dan hambatan yang mungkin akan kita temui selama menjalani usaha tersebut. Pengetahuan tersebut, dapat diperoleh melalui pengalaman ataupun pembelajaran.

Bagi yang ingin belajar untuk memulai usaha peternakan melalui jenjang formal, Universitas Muhammadiyah Kotabumi, sudah ada lho, Fakultasnya. Kalian bisa belajar langsung mengenai usaha untuk bidang Pertanian dan Peternakan. Tapi jangan salah, meskipun kuliah di Fakultas Pertanian dan Peternakan, bukan berarti setelah lulus kamu harus jadi peternak yaa…

Admin kasih contoh kecil yaa. Hewan ternak butuh kandang ‘kan. Untuk membangun kandang bagi ternak kita tidak bisa sepenuhnya menyerahkan proyeknya ke tukang bangunan atau asal bangun begitu saja. Membangun sebuah bangunan untuk dihuni manusia dengan hewan ternak tentu berbeda. Ketika manusia butuh bangunan rumah dengan lantai yang datar, sapi butuh lantai yang sedikit miring dengan derajat tertentu dan permukaan yang kasar.

Selain itu, membangun kandang atau dalam skala besarnya yaitu perusahaan peternakan, juga tidak bisa asal membangun di tengah pemukiman warga, kita butuh ilmu mengenai iklim, suhu lingkungan, kemiringan lahan, dll. Semua ilmu itu bisa dipelajari ketika kita paham dasarnya, yaitu Fisika, Kimia, Biologi, dll.

Selain itu, dalam Fakultas Pertanian dan Peternakan, kita juga akan mempelajari bidang peternakan secara khusus seperti kebutuhan nutrisi untuk ternak: Nutrisi Ternak, Bahan Pakan dan Pemberian Ransum, dan belajar juga tentang Teknologi Pakan. Kita juga akan belajar mengenai produksi ternak, mulai dari ternak unggas hingga ruminansia (sapi dan domba): Produksi Ternak Unggas, Produksi Ternak Perah, Produksi Sapi dan Kerbau, Produksi Domba dan Kambing, dan Bangunan dan Peralatan Peternakan, dan mempelajari Manajemen Kesehatan dan Kesejahteraan Ternak, mulai dari mengenali penyakit-penyakit yang menyerang ternak, hingga penyembuhannya.

Di jurusan Peternakan, juga kita akan mempelajari cara mengolah hasil dari ternak-ternaknya dan pemasarannya, seperti: Pemasaran Hasil Pertanian, Ekonomi Pertanian, Dasar-dasar Akuntansi, Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian, Koperasi dan Usaha Pertanian, Pembangunan Pertanian, dll.

Nah, karena jurusan Peternakan ini perkuliahannya tidak bisa kalau hanya membahas konsep dan sekadar duduk di bangku. Jadi, ada banyak juga materi yang bersifat praktik, bahkan hampir semuanya praktik. Saat praktik inilah kamu akan belajar menjadi manajer peternakan yang profesional. Bahkan kamu juga akan beberapa kali ke lapangan untuk bertemu peternak-peternak sekitar dan ke perusahaan peternakan buat belajar manajemennya secara langsung.

Jadi, tunggu apalagi, segera daftarkan dirimu dan bergabung bersama Universitas Muhammadiyah Kotabumi melalui: https://siakad.umko.ac.id/spmbfront/home

Sumber:
https://www.pertanianku.com/kenali-faktor-penghambat-usaha-ternak-sapi-potong-2/

https://www.zenius.net/blog/kuliah-di-jurusan-peternakan

Managed & Maintenanced by ArtonLabs